Senin, 22 Juni 2015

PERMASALAHAN SOSIAL TENTANG BAHAYANYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA



MAKALAH PERMASALAHAN SOSIAL
“ BAHAYANYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA ”

NAMA KELOMPOK :
Ø AJENG LARAS SOPIAH                        ( 10213512)
Ø AJENG SEKAR TRIYANI                      ( 10213517)
Ø FATANI DIAN AZIZA                             ( 13213281)
Ø HANANTO ADHI NUGROHO               ( 13213869)
Ø MUHAMMAD AGUNG ANGGORO     ( 15213817)
Ø NINDY                                                       ( 16213451)
Ø REFASTY ADHIATIE HASNA              ( 17213356)
KELAS : 2EA30
         
                                 UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah penelitian ini tentang “Bahayanya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Muhammad Ali,S.H.I.,Mag selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak dari pergaulan bebas. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun  demi perbaikan masa depan.







Bekasi, 20 Mei 2015




Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
                 Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda zaman sekarang yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
            Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut. Dan uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja. Dengan pertanyaan-pertanyan yang begitu banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk membuat laporan dan mengambil tema ini. Kami mengambil tema ini atas usulan bersama yang mengomentari tentang masalah pergaulan bebas di kalangan remaja pada saat ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan remaja pada saat ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan tema yang penulis pakai yaitu : BAHAYANYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA .







1.2.Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang moralitas pada remaja pada saat ini yang menjadi asal mula pergaulan bebas atau free sex. Maka kami  merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksudkan pergaulan bebas di kalangan remaja itu ?
2. Apa dampak yang di timbulkan dari pergaulan bebas ?
3. Bagaimanakah cara menanggulangi hal tersebut agar tidak terjadi secara terus menerus ?


1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dampak-dampak dari pergaulan bebas tersebut.
2. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang di maksud pergaulan bebas itu.
3. Untuk menginformasikan kepada para remaja bahwa betapa berbahayanya  sex bebas ( free sex )  itu.
4. Ingin mengetahui apa penyebab pergaulan bebas banyak menghinggapi remaja.



















BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Pergaulan Dikalangan Remaja
Masa remaja adalah masa yang paling berseri, karena di masa remaja terjadi proses pencarian jati diri. Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh dengan potensi berdasarakan catatan sejarah remaja Indonesia yang penuh vitalitas, semangat patriotisme yang menjadi harapan penerus bangsa
Di saat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan.
Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Dan disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam beberapa perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.

2.2. Bahaya Pergaulan Bebas
Perilaku menyimpang dikalangan remaja atau yang biasa desebut dengan kenakalan remaja bentuknya bermacam-macam seperti;
o   perkelahian secara perorangan atau kelompok
o   tawuran pelajar
o   mabuk-mabukan
o   pemerasan
o   pencurian
o   perampokan
o   penganiayaan
o   penyalahgunaan narkoba
o   dan seks bebas pranikah.
Bentuk-bentuk kenakalan yang demikian biasa disebut juga dengan pergaulan bebas.
Lebih parahnya tentang seks bebas, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan dengan empat laki-laki yang berbeda-beda. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa ironisnya kondisi remaja kita saat ini.
Selain beberapa data jumlah kasus seks bebas yang telah dituliskan di pendahuluan, pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Didukung juga hasil berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di Palu, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen.
Seperti dikutip dari harian Republika yang memuat hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang dilakukan pada 2003 di lima kota, di antaranya Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta menyatakan bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Ironisnya, hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung dan sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas, sebanyak 12 persen menggunakan metode coitus interuptus(mengeluarkan sperma di luar organ intim wanita).
Bahayanya pergaulan bebas akan mengakibatkan;
1.      Meningkatnya jumlah kasus seks bebas menyebabkan makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Bahkan beberapa survei yang dilakukan pada sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan, KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di antaranya terjadi dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.
2.      Tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
3.      Meningkatnya jumlah aborsi saat ini. Jumlah kasus aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya dilakukan oleh para remaja.
4.      Dan juga akan menyebabkan penyakit menular seksual, seperti;
o   Sipilis
o   GO (ghonorhoe)
o   hingga HIV/AIDS
o   serta meningkatkan resiko kanker mulut rahim untuk wanita. Bahkan jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.

Kasus AIDS sejak 2007 tedapat 2.947 kasus dan periode Juni 2009 meningkat hingga delapan kali lipat, menjadi 17.699 kasus. Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia mencapai 3.586 orang. Bahkan diestimasikan, di Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Penderita ditemukan terbanyak pada usia produktif, yaitu 15-29 tahun (usia remaja masuk di dalamnya).
Secara garis besar, penyebab maraknya seks bebas sekarang ini antara lain; 
1.      Kurangnya kasih sayang orang tua yang akan menyebabkan anak/remaja mencari  kesenangan di luar dan mereka akan bergaul bebas dengan siapa saja yang mereka inginkan.
2.      Peran dari perkembangan teknologi yang memberikan efek positif dan negatif
Di era kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui media cetak, TV, internet, komik,  media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di masyarakat, justru salah mempergunakan kecanggihan teknologi tersebut, dan mereka menyelewengkan fungsi teknologi yang sebenarnya. Bahkan tayangan televisi, media-media berbau porno( bahkan VCD dan DVD porno yang begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000), semakin mendekatkan para remaja itu melakukan hubungan seks di luar nikah.
3. Dasar-dasar agama yang kurang juga menjadi pendorong terhadap maraknya kasus seks bebas.
      Jika remaja tidak mendapat pendidikan agama yang baik mereka akan jauh dari Tuhan dan pasti tingkah laku mereka akan sembarangan
4.   Tidak adanya media penyalur bakat dan hobi remaja juga menjadi faktor maraknya kasus seks bebas.

Semua media informasi tersebut menyerbu anak-anak dan dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks itu dianggap lumrah dan menyenangkan. Mulai dari berciuman, berhubungan seks sebelum nikah, menjual keperawanan, gonta-ganti pasangan, seks bareng, homo atau lesbi, semuanya tersedia dalam berbagai media informasi




BAB III
DESKRIPSI LOKASI


3.1.Keadaan Wilayah
Kecamatan Babelan merupakan salah satu yang berada di kota Bekasi dengan luas wilayah 12.237 km2. Babelan berbatasan dengan Tarumajaya di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah Barat Laut, Muara Gembong di sebelah utara, Sukawangi di sebelah timur, Tambun Utara di sebelah tenggara, dan Bekasi Utara di sebelah selatan. Kecamatan Babelan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3-17 mdpl. Kecamatan Babelan terdiri dari 9 Kelurahan diantaranya Babelan Kota, Bahagia, Bunibakti, Huripjaya, Kebalen, Kedungjaya, Kedungpengawas, Muarabakti, dan Pantai Hurip.

3.2.Keadaan Penduduk
Kecamatan Babelan memiliki 171.009 jiwa penduduk, dengan penduduk laki-laki (86.129 jiwa) dan perempuan (84.880 jiwa) yang relatif seimbang. Persebaran penduduk di Kecamatan Babelan tidak merata, penduduk terkonsentrasi pada wilayah yang sudah berkembang perekonomiannya, seperti desa Bahagia, Kebalen dan Babelan Kota dimana didaerah tersebut memiliki sumber penghasilan utama dari sektor industri pengolahan . Babelan sangat mempengaruhi karakteristik kependudukannya.

3.3.Lokasi Penelitian
Jalan Desa Bahagia RT 08/14 No. 121,
Kecamatan Babelan,
Kabupaten Bekasi,
Provinsi Jawa Barat
Kelurahan/Desa Bahagia (Kodepos : 17610)







BAB IV
 HASIL PENELITIAN

4.1. Upaya Pencegahan
Maka dari itu diperlukan upaya penanggulangan dari segala pihak dengan langkah upaya meningkatkan akses remaja terhadap informasi yang benar dengan merangkul berbagai kalangan, termasuk media massa. Karena seks bebas di kalangan remaja merupakan tanggung jawab kita bersama. Mereka adalah asset yang harus kita bina mental dan moralitasnya. Budaya seks bebas dan gaya hidup nyeleweng akibat adanya westernisasi harus kita kikis bersama.
Salah satu upaya untuk menanggulangi maraknya seks bebas di kalangan remaja, (khususnya penghuni kos yang biasa jadi tempat ”beraksi” pelajar dan mahasiswa) selain perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan kesadaran dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan aman. Selain itu, tentu membekali putra-putri  remaja dengan benteng ajaran agama yang kokoh , karena sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya.
Dan hal yang tak kalah penting adalah  pembekalan tentang seks kepada remaja sedini mungkin, agar para remaja memiliki pengetahuan yang benar dan akurat mengenai kesehatan, seksualitas dan aspek-aspek kehidupannya, sehingga tak menjadi salah arah dalam membuat keputusan dalam hidupnya.
Bertolak dari fenomena yang memprihatinkan tentang seks bebas di kalangan remaja, penulis yakin dan optimis, masih banyak remaja yang mempunyai sikap dan prinsip yang kuat. Masih banyak generasi-generasi emas yang dapat melanjutkan eksistensi dan membangun negeri ini. Masih banyak remaja yang yang tidak tenggelam dalam pusaran budaya seks bebas. Oleh karenanya kuatkan hati dan mental terhadap godaan seks bebas dengan rumus ini : PACARAN + CINTA = PERNIKAHAN, baru kemudian SEKS.






BAB V
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Kesimpulan dari penelitian ini adalah lagi-lagi moralitas dikalangan remaja mulai hancur dan terkikis banyak pula penyebabnya.Dan apabila moralitas dikalangan remaja kita saat ini masih hancur,tentu saya tidak dapat memprediksi masa depan Indonesia seperti apa yang terakhir apabila moral di kalangan remaja pada saat ini masih hancur tentu persatuan dan kesatuan tidak akan terjalin dengan erat.

3.2. Saran
1. Pemerintah harus memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak  salah dalam memilih pergaulan.
2. Di beritahukan dampak-dampak free sex mulai sejak SD.
3. Para orang tua diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi perlu juga memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.
4. Sebaiknya moral itu di pupuk sejak dini.
5. Diadakannya kegiatan keimanan di sekolah.
6. Bagi para remaja isilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal yang memberikan kenikmatan sesaat.
7. Sebaiknya orang tua ikut mengawasi pergaulan putra-putrinya.













DAFTAR PUSAKA


1. Agus. 2015. Wawancara Bahayanya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja, Jl. Mawar 22.
2. Dasep, Leo. 2015. Wawancara Bahayanya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja, Jl. Dahlia 18.
3. www.google.com//seks_bebas//
4. http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/seks-bebas-di-kalangan-remaja-pelajar.html
5. http://bekompas.blogspot.com