“ BAHAYANYA PERGAULAN
BEBAS DI KALANGAN REMAJA ”
NAMA
KELOMPOK :
Ø
AJENG LARAS SOPIAH (
10213512)
Ø
AJENG SEKAR TRIYANI (
10213517)
Ø
FATANI DIAN AZIZA (
13213281)
Ø
HANANTO ADHI NUGROHO (
13213869)
Ø
MUHAMMAD AGUNG ANGGORO (
15213817)
Ø
NINDY (
16213451)
Ø
REFASTY ADHIATIE HASNA ( 17213356)
KELAS :
2EA30
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
penelitian ini tentang “Bahayanya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja” dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada Bapak Muhammad Ali,S.H.I.,Mag selaku Dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dampak dari pergaulan bebas. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan masa depan.
Bekasi, 20
Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda
zaman sekarang yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex). Hal ini
disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi
yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan
masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Kita telah mengetahui
bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan
yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan
dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama dan pancasila. Tidak
ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas.
Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik
dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar
perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami membuat laporan penelitian ini adalah ingin mengetahui
bahayanya pergaulan bebas di kalangan remaja pada zaman yang modern ini. Dan
kenapa para remaja dapat melakukan hal tersebut. Dan uraian diatas ini
membuktikan betapa hancurnya moralitas dikalangan remaja. Dengan pertanyaan-pertanyan
yang begitu banyaknya tentang pergaulan bebas, maka kami memutuskan untuk
membuat laporan dan mengambil tema ini. Kami mengambil tema ini atas usulan
bersama yang mengomentari tentang masalah pergaulan bebas di kalangan remaja
pada saat ini. Menurut kami tema ini cocok dengan kehidupan remaja pada saat
ini yang lebih mengutamakan kepentingan pribadinya. Dan tema yang penulis pakai
yaitu : BAHAYANYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA .
1.2.Rumusan Masalah
Dan sesuai urain di atas yang menyangkut tentang
moralitas pada remaja pada saat ini yang menjadi asal mula pergaulan bebas atau
free sex. Maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksudkan pergaulan bebas di
kalangan remaja itu ?
2. Apa dampak yang di timbulkan dari pergaulan bebas ?
3. Bagaimanakah cara menanggulangi hal tersebut agar
tidak terjadi secara terus menerus ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dampak-dampak dari pergaulan bebas
tersebut.
2. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang di maksud
pergaulan bebas itu.
3. Untuk menginformasikan kepada para remaja bahwa
betapa berbahayanya sex bebas ( free sex ) itu.
4. Ingin mengetahui apa penyebab pergaulan bebas
banyak menghinggapi remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pergaulan Dikalangan Remaja
Masa remaja adalah masa yang paling
berseri, karena di masa remaja terjadi proses pencarian jati diri. Remaja
merupakan kelompok manusia yang penuh dengan potensi berdasarakan catatan
sejarah remaja Indonesia yang penuh vitalitas, semangat patriotisme yang
menjadi harapan penerus bangsa
Di saat remajalah proses menjadi
manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu
bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri.
Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman
yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan.
Rasa ingin tahu dari para remaja
kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari
suatu perbuatan. Dan disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam beberapa
perilaku menyimpang yang lazim disebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja dalam studi masalah
sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Perilaku
menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan
tegaknya sistem sosial.
2.2. Bahaya Pergaulan Bebas
Perilaku menyimpang dikalangan remaja atau yang biasa
desebut dengan kenakalan remaja bentuknya bermacam-macam seperti;
o
perkelahian secara perorangan atau kelompok
o
tawuran pelajar
o
mabuk-mabukan
o
pemerasan
o
pencurian
o
perampokan
o
penganiayaan
o
penyalahgunaan narkoba
o
dan seks bebas pranikah.
Bentuk-bentuk kenakalan yang demikian biasa disebut
juga dengan pergaulan bebas.
Lebih parahnya tentang seks bebas,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari dari sepuluh perempuan telah
melakukan hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam
pelajar perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti
pasangan dengan empat laki-laki yang berbeda-beda. Kenyataan tersebut
menunjukkan betapa ironisnya kondisi remaja kita saat ini.
Selain beberapa data jumlah kasus
seks bebas yang telah dituliskan di pendahuluan, pakar seks juga specialis
Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha mengungkapkan, dari tahun ke
tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat, dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an menjadi dua puluh persen pada tahun 2000.
Didukung juga hasil berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia,
seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di Palu, pada tahun
2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai
29,9 persen.
Seperti dikutip dari harian
Republika yang memuat hasil survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI) yang dilakukan pada 2003 di lima kota, di antaranya Surabaya, Bandung,
Jakarta, dan Yogyakarta menyatakan bahwa sebanyak 85 persen remaja berusia
13-15 tahun mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka. Ironisnya,
hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung
dan sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas,
sebanyak 12 persen menggunakan metode coitus interuptus(mengeluarkan sperma di
luar organ intim wanita).
Bahayanya pergaulan bebas akan
mengakibatkan;
1. Meningkatnya
jumlah kasus seks bebas menyebabkan makin tingginya jumlah kehamilan yang tidak
diinginkan (KTD). Bahkan beberapa survei yang dilakukan pada sembilan kota
besar di Indonesia menunjukkan, KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di
antaranya terjadi dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar.
2. Tingginya
angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
3. Meningkatnya
jumlah aborsi saat ini. Jumlah kasus
aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,3 juta, 30 persen di antaranya
dilakukan oleh para remaja.
4. Dan juga akan menyebabkan penyakit menular seksual, seperti;
o Sipilis
o GO
(ghonorhoe)
o hingga
HIV/AIDS
o serta
meningkatkan resiko kanker mulut rahim untuk wanita. Bahkan jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa
mencapai empat hingga lima kali lipat.
Kasus AIDS sejak 2007 tedapat 2.947
kasus dan periode Juni 2009 meningkat hingga delapan kali lipat, menjadi 17.699
kasus. Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia mencapai 3.586 orang. Bahkan
diestimasikan, di Indonesia tahun 2014 akan terdapat 501.400 kasus HIV/AIDS.
Penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota.
Penderita ditemukan terbanyak pada usia produktif, yaitu 15-29 tahun (usia
remaja masuk di dalamnya).
Secara garis besar, penyebab maraknya seks bebas
sekarang ini antara lain;
1. Kurangnya
kasih sayang orang tua yang akan menyebabkan anak/remaja mencari
kesenangan di luar dan mereka akan bergaul bebas dengan siapa saja yang mereka
inginkan.
2. Peran dari
perkembangan teknologi yang memberikan efek positif dan negatif
Di era
kehidupan dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi
baik melalui media cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD
bajakan yang berkeliaran di masyarakat, justru salah mempergunakan kecanggihan
teknologi tersebut, dan mereka menyelewengkan fungsi teknologi yang sebenarnya.
Bahkan tayangan televisi, media-media berbau porno( bahkan VCD dan DVD porno
yang begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000), semakin mendekatkan para
remaja itu melakukan hubungan seks di luar nikah.
3. Dasar-dasar
agama yang kurang juga menjadi pendorong terhadap maraknya kasus seks bebas.
Jika remaja tidak mendapat pendidikan agama yang baik
mereka akan jauh dari Tuhan dan pasti tingkah laku mereka akan sembarangan
4. Tidak adanya media penyalur bakat dan hobi remaja juga menjadi faktor
maraknya kasus seks bebas.
Semua media informasi tersebut
menyerbu anak-anak dan dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks itu
dianggap lumrah dan menyenangkan. Mulai dari berciuman, berhubungan seks
sebelum nikah, menjual keperawanan, gonta-ganti pasangan, seks bareng, homo
atau lesbi, semuanya tersedia dalam berbagai media informasi
BAB III
DESKRIPSI
LOKASI
3.1.Keadaan Wilayah
Kecamatan Babelan merupakan salah satu yang berada di
kota Bekasi dengan luas wilayah 12.237 km2. Babelan berbatasan
dengan Tarumajaya di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah Barat Laut, Muara
Gembong di sebelah utara, Sukawangi di sebelah timur, Tambun Utara di sebelah
tenggara, dan Bekasi Utara di sebelah selatan. Kecamatan Babelan merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 3-17 mdpl. Kecamatan Babelan terdiri dari 9
Kelurahan diantaranya Babelan Kota, Bahagia, Bunibakti, Huripjaya, Kebalen,
Kedungjaya, Kedungpengawas, Muarabakti, dan Pantai Hurip.
3.2.Keadaan Penduduk
Kecamatan Babelan memiliki 171.009 jiwa penduduk,
dengan penduduk laki-laki (86.129 jiwa) dan perempuan (84.880 jiwa) yang
relatif seimbang. Persebaran penduduk di Kecamatan Babelan tidak merata,
penduduk terkonsentrasi pada wilayah yang sudah berkembang perekonomiannya,
seperti desa Bahagia, Kebalen dan Babelan Kota dimana didaerah tersebut
memiliki sumber penghasilan utama dari sektor industri pengolahan . Babelan
sangat mempengaruhi karakteristik kependudukannya.
3.3.Lokasi Penelitian
Jalan Desa Bahagia RT 08/14 No.
121,
Kecamatan Babelan,
Kabupaten Bekasi,
Provinsi Jawa Barat
Kelurahan/Desa Bahagia (Kodepos
: 17610)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Upaya
Pencegahan
Maka dari itu diperlukan upaya penanggulangan dari
segala pihak dengan langkah upaya meningkatkan akses remaja terhadap informasi
yang benar dengan merangkul berbagai kalangan, termasuk media massa. Karena
seks bebas di kalangan remaja merupakan tanggung jawab kita bersama. Mereka
adalah asset yang harus kita bina mental dan moralitasnya. Budaya seks bebas
dan gaya hidup nyeleweng akibat adanya westernisasi harus kita kikis bersama.
Salah satu upaya untuk menanggulangi maraknya seks
bebas di kalangan remaja, (khususnya penghuni kos yang biasa jadi tempat
”beraksi” pelajar dan mahasiswa) selain perlu dilakukan pengawasan yang ketat
dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan kesadaran
dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan
aman. Selain itu, tentu membekali putra-putri remaja dengan benteng
ajaran agama yang kokoh , karena sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk
tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan
dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula
untuk melakukannya.
Dan hal yang tak kalah penting adalah pembekalan
tentang seks kepada remaja sedini mungkin, agar para remaja memiliki
pengetahuan yang benar dan akurat mengenai kesehatan, seksualitas dan
aspek-aspek kehidupannya, sehingga tak menjadi salah arah dalam membuat
keputusan dalam hidupnya.
Bertolak dari fenomena yang memprihatinkan tentang
seks bebas di kalangan remaja, penulis yakin dan optimis, masih banyak remaja
yang mempunyai sikap dan prinsip yang kuat. Masih banyak generasi-generasi emas
yang dapat melanjutkan eksistensi dan membangun negeri ini. Masih banyak remaja
yang yang tidak tenggelam dalam pusaran budaya seks bebas. Oleh karenanya
kuatkan hati dan mental terhadap godaan seks bebas dengan rumus ini : PACARAN +
CINTA = PERNIKAHAN, baru kemudian SEKS.
BAB V
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah lagi-lagi moralitas dikalangan remaja
mulai hancur dan terkikis banyak pula penyebabnya.Dan apabila moralitas
dikalangan remaja kita saat ini masih hancur,tentu saya tidak dapat memprediksi
masa depan Indonesia seperti apa yang terakhir apabila moral di kalangan remaja
pada saat ini masih hancur tentu persatuan dan kesatuan tidak akan terjalin
dengan erat.
3.2. Saran
1. Pemerintah harus memberi bimbingan dan penyuluhan
kepada para pemuda agar tidak salah dalam memilih pergaulan.
2. Di beritahukan dampak-dampak free sex mulai sejak
SD.
3. Para orang tua diharapkan memberi kasih sayang
tidak hanya limpahan materi saja tetapi perlu juga memperhatikan tingkah laku
anak-anaknya agar tidak salah jalan.
4. Sebaiknya moral itu di pupuk sejak dini.
5. Diadakannya kegiatan keimanan di sekolah.
6. Bagi para remaja isilah hidup dengan kegiatan yang
positif dan jangan mencoba hal-hal yang memberikan kenikmatan sesaat.
7. Sebaiknya orang tua ikut mengawasi pergaulan
putra-putrinya.
DAFTAR PUSAKA
1. Agus. 2015. Wawancara Bahayanya Pergaulan Bebas Di
Kalangan Remaja, Jl. Mawar 22.
2. Dasep, Leo. 2015. Wawancara Bahayanya Pergaulan
Bebas Di Kalangan Remaja, Jl. Dahlia 18.
3. www.google.com//seks_bebas//
4.
http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/seks-bebas-di-kalangan-remaja-pelajar.html
5. http://bekompas.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar