NAMA : REFASTY ADHIATIE
HASNA
NPM : 17213356
KELAS : 3EA30
“PERILAKU
KONSUMEN”
A. Proses
Pengambilan Keputusan Membeli
Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen
melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan
pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan keputusan
sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian,
pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya
akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi
pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan
keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta
faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.
1.Pengertian
proses pengambilan keputusan membeli
Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan
keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan
konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di
mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan
dilakukan (Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga mengemukakan bahwa
proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam menentukan
pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya
(Setiadi, 2003). Sementara Schiffman-Kanuk (2007) mengatakan bahwa keputusan
sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan
pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian diatas, maka prosespengambilan keputusan membeli yang
dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel
(1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan
konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Selanjutnya
akan dibahas mengenai tahapan-tahapan dalam membeli.
2.Tahapan-tahapan
dalam proses pengambilan keputusan membeli
Proses pengambilan keputusan menurut Engel, Blackwell
& Miniard (1995) meliputi 6 tahap yaitu:
a.Pengenalan kebutuhan.
Proses pengambilan keputusan dimulai dengan pengenalan
kebutuhan yang didefinisikan sebagai perbedaan atau ketidaksesuaian antara
keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya, yang akan membangkitkan
dan mengaktifkan proses keputusan. Proses membeli diawali dengan adanya
kebutuhan. Kebutuhan timbul karena adanya perbedaan antara keadaan yang
sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan. Pengenalan kebutuhan pada
hakikatnya tergantung pada banyaknya ketidaksesuain antara keadaan aktual
dengan keadaan yang diinginkan. Jika ketidaksesuaian melebihi tingkat atau ambang
tertentu kebutuhan pun akan dikenali.Misalnya seorang yang lapar (keadaan aktual)
dia ingin menghilangkan perasaan itu (keadaan yang diinginkan) akan mengalami pengenalan
kebutuhan jika ketidaksesuaian diantaranya cukup besar. Hasil pengenalan kebutuhan
akan mendorong organisme berperilaku lebih jauh untuk pemecahan masalah jika
kebutuhan yang dikenali cukup penting dan pemecahan kebutuhan tersebut dalam batas
kemampuannya.
b.Pencarian informasi.
Setelah kebutuhan dikenali, selanjutnya adalah
pencarian internal ke memori untuk menentukan solusi yang memungkinkan. Jika
pemecahannya tidak diperoleh melalui pencarian internal, maka proses pencarian
difokuskan pada stimuli eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah (pencarian
eksternal). Pencarian informasi ditentukan oleh situasi, produk, pengecer dan
karakteristik konsumen (pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan dan sikap, serta
karakteristik demografi).
c.Evaluasi alternatif.
Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang
jawaban alternatif terhadap suatu kebutuhan yang dikenali, maka konsumen mengevaluasi
pilihan serta menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan.
d.Pembelian.
Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan
alternatif yang telah dipilih. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai
apa yang dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, dimana dan
bagaimana cara pembayarannya.
e.Konsumsi.
Pada tahap ini, konsumen menggunakan alternatif dalam
pembelian. Biasanya tindakan pembelian diikuti oleh tindakan mengkonsumsi atau
menggunakan produk.
f. Evaluasi setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada
pengkonsumsian, melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang
mengarah pada respon puas atau tidak puas. Setelah melakukan pembelian,
konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan
harapan segera sesudah digunakan. Loudon dan Bitta (1993) mengatakan bahwa
pengambilan keputusan konsumen dapat digeneralisasikan menjadi model pemecahan masalah
konsumen yang terdiri atas 4 tipe aktifitas dasar dalam proses membeli, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi dan evaluasi, keputusan membeli, serta perilaku setelah
pembelian. Selanjutnya akan diuraikan mengenai tingkatan dalam proses pengambilan
keputusan membeli.
3.Tingkatan
dalam proses pengambilan keputusan membeli
Engel dkk (1995) menjelaskan tingkatan dalam proses
pengambilan keputusan lebih terperinci menjadi 3 tingkatan dalam suatu kontinum
yaitu:
a.Pengambilan Keputusan Diperluas
Pada pengambilan keputusan diperluas, konsumen terbuka
pada informasi dari berbagai sumber dan termotivasi untuk membuat pilihan yang
tepat. Pengambilan keputusan inimeliputi proses yang melibatkan pencarian informasi
internal maupun eksternal yang intensif, diikuti oleh evaluasi yang kompleks atas
sejumlah besar alternatif yang tersedia. Keenam tahapan proses pengambilan
keputusandi ikuti meskipun tidak berurutan dan akan banyak alternatif yang di
evaluasi. Jika hasil yang diharapkan terpenuhi, maka keputusan ditunjukkan
dalam bentuk rekomendasi pada orang lain dan keinginan untuk membeli kembali.
Sejalan dengan Engel,Solomon (2004) mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan
diperluas, pada tahap pencarian informasi, konsumen terbuka pada sumber
informasi yang berbeda, menggunakan banyak kriteria alternatif yang di evaluasi,
mengunjungi berbagai toko-toko dan sering melakukan komunikasi dengan penjual
ketika melakukan pembelian.
b.Pengambilan Keputusan Antara
Pengambilan keputusan ini berada diantara kedua titik
ekstrim yaitu pengambilan keputusan diperluas dan pengambilan keputusan terbatas.
Tahap pencarian informasi dan evaluasi alternatif juga dilakukan oleh konsumen
tetapi intensitasnya terbatas.
c.Pengambilan Keputusan Terbatas
Pengambilan keputusan terbatas meliputi pencarian
informasi secara internal maupun eksternal terbatas, sedikit alternatif, aturan
pengambilan keputusan sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan evaluasi purna
pembelian yang rendah. Disini konsumen menyederhanakan proses dan mengurangi jumlah
dan variasi dari sumber informasi alternatif serta kriteria yang digunakan
untuk evaluasi. Pilihan biasanya dibuat dengan mengikuti aturan yang sederhana
seperti membeli merek yang dikenal atau membeli dengan memilih harga yang
termurah ataupun untuk mencoba yang baru sehingga mengarah pada ganti-ganti
merek. Pencarian yang ekstensif dan evaluasi alternatif dihindari karena proses
pembelian diasumsikan sebagai hal tidak penting bagi konsumen. Solomon (2004)
menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan terbatas konsumen tidak
menggunakan pencarian informasi secara eksternal serta menggunakan waktu berbelanja
yang terbatas dan pemilihan produk dipengaruhi oleh apa yang dipajang di toko
ketika melakukan pembelian. Pengambilan keputusan dalam membeli dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
4.Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli
Proses pengambilan keputusan membeli pada konsumen
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat individual
(internal) maupun yang berasal dari lingkungan (eksternal). Engel (1995)
membaginya sbb:
a.Faktor individual (internal)
1.Sumber daya konsumen
Waktu, uang dan perhatian merupakan sumber daya yang
dimiliki konsumen yang digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan
2.Keterlibatan dan motivasi
Keterlibatan merupakan tingkat dari kepentingan atau ketertarikan
personal yang ditimbulkan oleh stimulus dalam situasi tertentu. Terhadap
tingkat keterlibatan yang hadir, konsumen di motivasi untuk bertindak dengan pertimbangan
untuk meminimalkan resiko dan untuk memaksimalkan keutungan yang didapat dari
penggunaan dan pembelian. Keterlibatan adalah refleksi dari motivasi yang kuat
di dalam bentuk relevansi pribadi yang sangat dirasakan terhadap suatu produk
atau jasa di dalam konteks tertentu.
3.Pengetahuan
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang
disimpan di dalam
ingatan. Informasi yang dimiliki konsumen mengenai
produk akan sangat
mempengaruhi pola pembelian mereka
4.Sikap
Sikap didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh,
intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari sikap. Pencarian
informasi dan evaluasi yang luas atas pelbagai kemungkinan akan menghasilkan
pembentukan suatu sikap terhadap alternatif-alternatif yang dipertimbangkan.
5.Kepribadian,
Kepribadian diartikan sebagai respon yang konsisten
terhadap stimulus lingkungan. Kepribadian seseorang akan menentukan bagaimana
seseorang mengkonsumsi suatu produk
6.Gaya hidup
Gaya hidup diartikan sebagai pola dimana orang hidup
dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup yang dianut seseorang juga
menentukan dalam pemilihan serta keputusan pembelian sebuah produk.
7.Demografi
Karakteristik demografi seperti usia, pendapatan dan
pendidikan juga membedakan bagaimana seseorang terlibat dalam pengambilan
keputusan konsumen.
b.Faktor lingkungan (eksternal)
1.Budaya,
Budaya dalam perilaku konsumen mengacu pada nilai,
gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu
untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
Perbedaan budaya juga menentukan jenis produk yang dipilih untuk dikonsumsi.
2.Kelas sosial,
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang
terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang
sama. Status kelas sosial menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang
berbeda
3.Pengaruh kelompok dan keluarga.
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal
bersama. Keputusan pembelian individu sangat mungkin dipengaruhi oleh anggota lain
dalam keluarganya. Kelompok juga berpengaruh dalam memberikan referensi
mengenai suatu produk, toko dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar