NAMA: REFASTY ADHIATIE HASNA
KELAS: 1EA30
NPM : 17213356
KELAS: 1EA30
NPM : 17213356
BAB
II. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan adalah dua hal yang sangat erat terkait saling membantu satu
sama lain.
A.MANUSIA
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu
sama lain dan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk
biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu
sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), manusia
merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang
berbudaya disebut homo humanus
(filsafat).
Unsur-unsur yang membangun manusia :
1). Manusia itu terdiri dari empat unsure
yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad : Badan kasar manusia yang terlihat pada luarnya.
b. Hayat : Mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan.
d. Nafs : Diri atau keakuan, kesadaran tentang diri
sendiri.
2). Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsure yaitu :
a. Id : Struktur kepribadian yang paling primitif dan
paling tidak terlihat .
b. Ego : Bagian atau struktur kepribadian eksekutif.
c. Superego : Berkembang secara internal dalam diri individu.
B. HAKEKAT MANUSIA
a.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatan
yang utuh.
b.
Makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk
lainnya.
c.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d.
Mkhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai
kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kebudayaan
Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis,
keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan
kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan
prinsip guna), dan individualisme.
7.
Tak sadar } konsep Freud
6.
Sub sadar } konsep Freud
5.
Kesadaran yang tak dinyatakan
4.
Kesadaran yang dinyatakan } konsep manusia berjiwa laras
3.
Lingkungan hubungan karib } konsep manusia berjiwa laras
2.
Lingkungan hubungan berguna
1.
Lingkungan hubungan jauh
0.
Dunia luar
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville
J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat
ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi
ke generasi hidup terus.
Kebudayaan berasal dari kata bahasa
sansekerta yaitu budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin,
kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi
kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat
tinggalnya.
Seorang antropolog yaitu E.B.Taylor (1871) mendefinisikan
kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan
kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarkat.
Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.
Koentjaraningrat
mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil
budi pekertinya.
A.L.
Krober dan C. Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah menifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
C.A.Van
Peursen mengatakan, bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap
orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan,
maka manusia tidak hidup begitu saja ditenga alam, melainkan selalu mengubah
alam.
Kroeber
dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola,
bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan
terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara
tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan
benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita
atau paham dan terutama keterkaitan terhadap nilai-nilai.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville
J.Herkovits mengajukan pendapatnya tentang
empat unsure kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,
dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw
Malinowski mengatakan bahwa
unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn
didalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa
ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
1). Sistem Religi (sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai
homo religious.
2). Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius.
3). Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai
homo sapiens.
4). Sistem Mata Pencaharian Hidup dan
Sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat manusia secara umum terus meningkat.
5). Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo faber.
6). Bahasa
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens.
7). Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunya tiga wujud yaitu :
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
ada kepala-kepala manusia yang menganutnya dalam alam pikiran warga masyarakat dimana
kebudayaan bersangkutan dengan hidup.
2. Kompleks
Aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati
atau diobservasi.
3. Wujud
sebagai benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya
Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan didunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk
setiap kebudayaan berbeda secara ekstem.
2. Hakekat
karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan
hakekatnya berbeda-beda.
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk
setiap kebudayaan berbeda.
4. Hakekat
alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang
menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal
mungkin.
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang
memntingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya)
maupun secara vertical (orientasi kepada tokoh-tokoh).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya
gerak atau perubahan disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan
kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
I.KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku yang mencerminkan sikap kebudayaan sedangkan kebudayaan sebagai suatu
objek yang dilakukan atau dilaksanakan oleh manusia. Dalam sosioogi manusia dan
kebudayaan sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahawa manusia tidak dapat dilepaskan atau dijauhkan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia
dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat dan
saling membutuhkan satu sama lain. Pada saat inipun kita belum bisa membedakan
mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Hal itu terjadi karna
manusia dan kebudayaan hampir memiliki suatu pengertian yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar