NAMA : REFASTY ADHIATIE HASNA
NPM : 17213356
KELAS : 3EA30
TULISAN
BAHASA INDONESIA 2
SOAL
:
1. Mencari
dan membedakan laporan
Jawab :
Pengertian dan Contoh Teks Laporan -
Laporan adalah suatu bentuk hasil dari sebuah pengamatan yang dlakukan dan
bertujuan untuk menginformasikan hasil yang diperloleh tersebut kepada para
orang banyak. Beradasarkan pengertian tersebut, teks laporan adalah sebuah
bentuk tulisan yang memaparkan suatu fenomena hasil dari pengamatan kepada para
pembacanya. Teks laporan juga sering disebut dengan teks klasifikasi. Hal ini
dikarenkan teks ini mengkalasifikasikan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks ini hampir sama dengan teks deskripsi namun yang membedakan adalah
sifatnya. Jika teks deskripsi membicarakan hal-hal khusus, teks laporan
membicarakan fenomena atau hal umum yang lebih luas.
A.
Struktur
Teks Laporan
1. Pernyataan umum atau klasifikasi pada awal paragraf
2. Paragraf yang berisi aspek-aspek yang dilaporkan
1. Pernyataan umum atau klasifikasi pada awal paragraf
2. Paragraf yang berisi aspek-aspek yang dilaporkan
B.
Ciri-Ciri
Teks Laporan
1. Laporan yang ditulis bersifat fakta
2. Bersifat objektif
3. Hasil laporan ditulis lengkap dan sempurna
4. Tidak memasukan unsur-unsur menyimpang seperti propaganda
5. Laporan disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya yang berbobot, maupun susunan teksnya yang logis
1. Laporan yang ditulis bersifat fakta
2. Bersifat objektif
3. Hasil laporan ditulis lengkap dan sempurna
4. Tidak memasukan unsur-unsur menyimpang seperti propaganda
5. Laporan disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya yang berbobot, maupun susunan teksnya yang logis
C.
Langkah-Langkah
Membuat Teks Laporan
1. Membuat judul teks laporan berdasarkan objek yang sedang diamati.
2. Membuat kerangka karangan.
3. Mengembangkan ide-ide yang ada di dalam kerangka karangan disertai dengan penjelasan-penjelasan pendukung yang berdasarkan hasil pengamatan.
4. Membuat kesimpulan.
1. Membuat judul teks laporan berdasarkan objek yang sedang diamati.
2. Membuat kerangka karangan.
3. Mengembangkan ide-ide yang ada di dalam kerangka karangan disertai dengan penjelasan-penjelasan pendukung yang berdasarkan hasil pengamatan.
4. Membuat kesimpulan.
2. Membuat
laporan ilmiah
Jawab :
LAPORAN ILMIAH
UPAYA PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK KEINDAHAN
LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang
buangan yang disebut sampah. Seperti kita ketahui sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.
Sampah terdapat dimana- mana, di
rumah, di sekolah, di masyarakat dan di tempat- tempat umum lainnya. Dampak
dari adanya sampah memang sangat signifikan terlihat di masyarakat seperti
merusak daya estetika lingkungan, menyebabkan penyakit, bila terdapat dalam air
akan menyebabkan pencemaran air bahkan jika terlalu banyak ada pada sungai atau
saluran air laiinya bisa menyebabkan banjir.
Kita menganggap sampah adalah
sesuatu yang sudah tidak memiliki daya guna lagi. Tetapi sebenarnya sampah bisa
diolah dan dipermak sedemikian rupa sesuai dengan kreativitas dan keinginan
kita.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan ?
1.2.2 Bagaimana pengelolaan sampah di masyarakat ?
1.2.3 Kenapa sampah harus diolah dan di daur ulang ?
1.2.4 Bagaimana penanganan sampah di masyarakat ?
1.2.5 Bagaimana efek sampah terhadap kehidupan manusia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran sampah.
2 Supaya para siswa yang sudah belajar hal yang mengenai pengelolaan sampah mampu memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
3. Membuat masyarakat bisa mengeksplorasikan kreativitasnya
dalam pengelolaan sampah.
4. Menemukan pengelolaan sampah yang baik sebagai proses
daur ulang sampah.
5. Sebagai sarana pembelajaran siswa dalam pembuatan karya
tulis.
1.4 Manfaat
Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi
dibidang lingkungan hidup dan dapat memanfaatkan sampah di lingkungan menjadi
sesuatu yang berguna. Membuat siswa lebih peduli terhadap lingkungan dengan hal
yang sangat kecil seperti membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang
perlu ditanamkan sejak dini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang
terbuang sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas
manusia. Sampah biasanya berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal
dengan istilah sampah basah atau sampah kering.
2.2 Klasifikasi Sampah
Sampah berdasarkan sumbernya. :
1. Sampah
rumah tangga sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
2. Sampah
komersial, sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar,
pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan
dan sebagainya.
3. Sampah
bangunan, sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan
pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan
sebagainya.
4. Sampah
fasilitas umum.Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar,
lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun,
ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
Sampah berdasarkan
jenisnya. :
1. Sampah
organik (bersifat degradabel) Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian
besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah
ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme.
2.
Sampah anorganik (non degradabel).Sampah anorganik adalah jenis sampah yang
tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit
untuk diuraikan oleh jasad renik
2.3 Pengelolaan sampah
Pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung. Kantung yang digunakan berasal
dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan
berulang-ulang serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam
sampah. Bentuk dan ukuran kantung disesuaikan dengan kebutuhan. Penampungan
sampah dapat menggunakan bak sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun
non permanen. Pengangkutan. Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam
bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat
atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu
antara sampah organik dan sampah anorganik.
Pengelolaan sampah contohnya :
Pupuk cair organik yaitu larutan hasil dari
pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan
dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari 1 unsur. Kelebihan dari
pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak
bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk
cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan
sesering mungkin. Larutan ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan
pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
- Pupuk kandang cair
Pupuk ini berasal dari kotoran hewan dan urin ternak. Pupuk
ini umumnya bisa digunakan bersama dengan kotoran padat atau pupuk hijau.
Pemberian pupuk ini paling baik diberikan pada tanaman yang sedang dalam masa
vegetatif dan masa perkembangbiakan, sebab ketika masa perkembangbiakan,
tanaman banyak membutuhkan nutrisi.
2. Biogas
Gabungan dari fermentasi bahan organik cair dengan bahan
organik padat dikenal dengan istilah biogas. Bahan pembuatannya berasal dari
kotoran manusia, hewan dan tanaman. Penggunaan biogas memiliki keuntungan ganda
yaitu gas metana yang dihasilkan bisa berfungsi sebagai bahan baker, sedangkan
sampah padat dan cair yang dihasilkan sebagai residu bisa digunakan sebagai
pupuk. Penggunaan biogas secara rutin mampu meningkatkan produksi padi secara
berkesinambungan dan tidak ada residu biogas di dalam lahan sawah, sedangkan
penggunaan pupuk kimia sintetis dapat menurunkan produksi tanaman jika
digunakan terus-menerus.
3. Barang –barang
kerajinan seperti tas, vas bunga, tempat pensil, dan alat –alat rumah tangga
lainnya. Ini bisa diambil dari bekas pembungkus deterjen, sabun dan lain –lain.
2.4
Efek sampah terhadap manusia dan lingkungan
Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi
beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing
yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Sampah beracun:
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).
Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau
sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan
Ekonomi
Dampaknya antara lain :
Dampaknya antara lain :
- Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
- Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
- Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
- Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
- Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
2.5 Prinsip – prinsip Penanganan
sampah
Ada prinsip-prinsip penanganan sampah yang bisa
diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi
barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan
material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah
barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang
disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian
barang sebelum ia menjadi sampah.
Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg
sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur
ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai
sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai
barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita
dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua
bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sampah memiliki efek –efek
negatif terhadap lingkungan hidup baik dari segi keindahan, kesehatan,dan
sosial ekonomi. Tetapi jika kita bisa mengolah dan mendaur ulangnya dengan
memperhatikan kualitas dan kuantitas maka sampah bisa disulap menjadi barang
atau benda- benda yang bernilai jual tinggi dan sangat bermanfaat seperti pupuk
cair yang terbuat dari sampah organik.
3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan masalah sampah karena ini sangat
signifikan dan berpengaruh besar terhadap lingkungan hidup. Meskipun telah
dibuat Undang – Undang tentang PENGELOLAAN SAMPAH NOMOR 18 TAHUN 2008. Tetapi
ini sangat semu bila tidak dibarengi dengan praktek di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar