Senin, 25 November 2013



NAMA         : REFASTY ADHIATIE HASNA
KELAS        : 1EA30
NPM              : 17213356

TUGAS RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR

BAB 7. MANUSIA DAN KEADILAN
1.     KEADILAN

A.    Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kong Hu Cu berpendapat lain : Keadilann terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah  sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
B.     Contoh Keadilan pada Kehidupan Sehari-hari
Misalnya saja kita sebagai warga Negara berhak mendapat keadilan dengan bebas berpendapat dan mempunyai hak yang bebas. Dan juga misalnya keadilan dalam keluarga seperti anak berhak mendapatkan kasih sayang serta pengawasan dari orangtuanya.
C.     Macam-macam Keadilan
1). Keadilan Individual
Keadilan Individual adalah keadilan yang tergantung dari kehendak baik atau buruk masing-masing individu. Misalnya, seorang ibu memberikan uang saku kepada anaknya, sesuai kebutuhannya. Kalau ibu tersebut memberikan uang saku yang sama kepada semua anaknya, tindakan ibu tersebut dikatakan tidak adil meskipun ia memberi secara sama rata.
2). Keadilan Sosial
Keadilan Sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur kekuasaan dalam masyarakat. Misalnya, hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
3). Keadilan dalam Filsafat Politik
a. Keadilan Utilitaris
Keadilan yang menekankan pada suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kegunaan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi sebagian orang berdasarkan moral.
b. Keadilan Intuisionis
Keadilan yang mendasarkan pada intuisi (kebenaran yang tidak dapat dibuktikan).
c. Keadilan sebagai Fairness
Keadilan yang mendasarkan pengalaman bahwa manusia merupakan yang rasional dan bermoral.



2.     KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan Anda tentu ingat akan dasar Negara kita ialah Pancasila Sila kelima yang berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
Untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
a.       Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
c.       Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
d.      Sikap suka bekerja keras.
e.       Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3.     KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakekatnya kejujuran atau jujur dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.






4.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia  menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek tekhnik.
5.     PEMULIHAN NAMA BAIK
 Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atauu tidak sesuai dengan akhlak.
Contohnya misalkan seorang pencuri dicemooh oleh sekitar lingkungannya dan dicap sebagai pencuri, dengan memulihkan nama baiknya pencuri itu bertaubat dengan taubat nasuha dan meminta maaf agar dilihat lingkungannya bahwa pencuri itu sudah berubah.






6.     PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Contohnya dizaman sekarang sedang maraknya tawuran dilingkungan sekolah itu disebabkan saling tidak terima dan akhirnya terus terjadi pembalasan.


BAB 8. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
1.     PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
A.    Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidunya.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c.       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
2.     CITA-CITA
A.    Pengertian Cita-Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan masa yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Dulu waktu saya sering berganti cita-cita dari ingin menjadi kasir, guru, dokter dll tapi sekarang saya sudah beranjak dewasa jadi saya lebih matang memikirkan cita-cita. Saya sekarang bercita-cita ingin sekali menjadi wanita karier dan pengusaha. Jadi saya ingin saya bekerja tapi sambil mengurus usaha yang saya buat.
3.     KEBAJIKAN
A.    Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Contoh kebajikan misalnya saja saling menolong sesame itu salah satunya dan masih banyak lagi. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan(environment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.




4.     USAHA DAN PERJUANGAN
A.    Pengertian Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagia hidup manusia adalah usaha dan perjuangan. Contoh usaha untuk untuk setiap manusia misalnya, manusia harus bekerja keras dan usaha memperjuangkan cita-citanya agar mendapatkan hidup yang layak dan sukses.

5.      KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
A.    Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :
a.       Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme berintikan spekulasi keyakinan. Contohnya jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakana Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.           
b.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Contohnya keyakinan kita ketika menjawab soal dengan ujian jadi hal itu menggunakan logika dan akal.
c.       Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan ghaib dan juga akal. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Contohnya percaya kita dengan adanya makhluk ghaib dikehidupan kita.
BAB 9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
1.     PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya.
2.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
a.       Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Contoh : Andi seorang pelajar yang malas sekali belajar. Hampir setiap harinya ia mengerjakan PR dengan mencontek temannya akibatnya pada saat Ujian Nasional Andi tidak dapat mengerjakan satupun soal tersebut akibatnya ia mendapatkan nilai jelek 9 tidak sempurna)
b.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh : Seorang Ayah bekerja banting tulang untuk menafkahi istri dan anaknya dirumah.
c.       Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
Contoh : Pak Rudi menjadi seorang RT dilingkungan rumahnya ia mempunya tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada masyarakatnya.
d.      Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Dalam berpikir, berbuat bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara.
Contoh : Seorang anggota Presiden bertugas untuk mengatur rakyatnya dan bertanggung jawab akan Negaranya.
e.       Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Contoh : Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya.
Tanggung jawab Saya dirumah adalah sebagai anak Saya harus mengabdi pada orangtua Saya. Dan sebagai kakak Saya harus menjaga adik Saya dan mengajarkan hal-hal yang baik. Tanggung jawab Saya dikampus sebagai mahasiswa Saya harus bisa mematuhi peraturan dikampus yang ada. Dan Saya harus bisa bertanggung jawab pada tugas-tugas yang diberikan dosen.
3.     PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
1.      Pengertian Pengabdian
Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Macam-macam pengabdian :
a.       Pengabdian kepada keluarga
Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhannya, hal itu berarti mengabdi kepada keluarganya.
Contoh : Ayah dan Ibu seorang pegawai negeri. Ibu harus bekerja karna ibu mempunyai empat orang anak jadi untuk membantu keuangan ibu bekerja. Tetapi dengan Ibu ikut bekerja Ibu dapat bertanggung jawab juga sebagai Ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya.
b.      Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan
Penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Contoh : Pak Rudi bekerja sebagai petani dan kehidupannya sederhana tapi ia tetap bersyukur kepada Tuhan dan terus taat beribadah walaupun keadaannya seperti itu.
c.       Pengabdian kepada Negara dan bangsa
Bertanggung jawab apa yang dilakukan terhadap Negara.
Contoh : Pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai, sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari lau tidak pernah berenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersembunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang.

2.     Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Macam-macam pengorbanan :
a.       Pengorbanan terhadap Tuhan/agamanya
b.      Pengorbanan terhadap bangsa/Negara
c.       Pengorbanan terhadap masyarakat
d.      Pengorbanan terhadap keluarga
e.       Pengorbanan terhadap diri sendiri


Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi dan kapan saja diperlukan.
Perbedaan antar pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesame teman.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.
                                                                                                                                                                                  







RANGKUMAN IBD



NAMA         : REFASTY ADHIATIE HASNA
KELAS        : 1EA30
NPM            : 17213356

TUGAS RANGKUMAN ILMU BUDAYA DASAR

BAB 7. MANUSIA DAN KEADILAN
1.     KEADILAN

A.    Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kong Hu Cu berpendapat lain : Keadilann terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah  sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
B.     Contoh Keadilan pada Kehidupan Sehari-hari
Misalnya saja kita sebagai warga Negara berhak mendapat keadilan dengan bebas berpendapat dan mempunyai hak yang bebas. Dan juga misalnya keadilan dalam keluarga seperti anak berhak mendapatkan kasih sayang serta pengawasan dari orangtuanya.
C.     Macam-macam Keadilan
1). Keadilan Individual
Keadilan Individual adalah keadilan yang tergantung dari kehendak baik atau buruk masing-masing individu. Misalnya, seorang ibu memberikan uang saku kepada anaknya, sesuai kebutuhannya. Kalau ibu tersebut memberikan uang saku yang sama kepada semua anaknya, tindakan ibu tersebut dikatakan tidak adil meskipun ia memberi secara sama rata.
2). Keadilan Sosial
Keadilan Sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur kekuasaan dalam masyarakat. Misalnya, hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
3). Keadilan dalam Filsafat Politik
a. Keadilan Utilitaris
Keadilan yang menekankan pada suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kegunaan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi sebagian orang berdasarkan moral.
b. Keadilan Intuisionis
Keadilan yang mendasarkan pada intuisi (kebenaran yang tidak dapat dibuktikan).
c. Keadilan sebagai Fairness
Keadilan yang mendasarkan pengalaman bahwa manusia merupakan yang rasional dan bermoral.



2.     KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan Anda tentu ingat akan dasar Negara kita ialah Pancasila Sila kelima yang berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
Untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
a. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b.  Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
c.       Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
d.      Sikap suka bekerja keras.
e.     Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3.     KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakekatnya kejujuran atau jujur dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. 
  4.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia  menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek tekhnik.
5.     PEMULIHAN NAMA BAIK
 Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atauu tidak sesuai dengan akhlak.
Contohnya misalkan seorang pencuri dicemooh oleh sekitar lingkungannya dan dicap sebagai pencuri, dengan memulihkan nama baiknya pencuri itu bertaubat dengan taubat nasuha dan meminta maaf agar dilihat lingkungannya bahwa pencuri itu sudah berubah. 
6.     PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Contohnya dizaman sekarang sedang maraknya tawuran dilingkungan sekolah itu disebabkan saling tidak terima dan akhirnya terus terjadi pembalasan.


BAB 8. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
1.     PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
A.    Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidunya.
Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a.       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c.       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
2.     CITA-CITA
A.    Pengertian Cita-Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan masa yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Dulu waktu saya sering berganti cita-cita dari ingin menjadi kasir, guru, dokter dll tapi sekarang saya sudah beranjak dewasa jadi saya lebih matang memikirkan cita-cita. Saya sekarang bercita-cita ingin sekali menjadi wanita karier dan pengusaha. Jadi saya ingin saya bekerja tapi sambil mengurus usaha yang saya buat.
3.     KEBAJIKAN
A.    Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Contoh kebajikan misalnya saja saling menolong sesame itu salah satunya dan masih banyak lagi. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan(environment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.


 4.     USAHA DAN PERJUANGAN
A.    Pengertian Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagia hidup manusia adalah usaha dan perjuangan. Contoh usaha untuk untuk setiap manusia misalnya, manusia harus bekerja keras dan usaha memperjuangkan cita-citanya agar mendapatkan hidup yang layak dan sukses.

5.      KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
A.    Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :
a.       Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme berintikan spekulasi keyakinan. Contohnya jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakana Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.           
b.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Contohnya keyakinan kita ketika menjawab soal dengan ujian jadi hal itu menggunakan logika dan akal.
c.       Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan ghaib dan juga akal. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Contohnya percaya kita dengan adanya makhluk ghaib dikehidupan kita.
BAB 9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
1.     PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya.
2.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
a.       Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Contoh : Andi seorang pelajar yang malas sekali belajar. Hampir setiap harinya ia mengerjakan PR dengan mencontek temannya akibatnya pada saat Ujian Nasional Andi tidak dapat mengerjakan satupun soal tersebut akibatnya ia mendapatkan nilai jelek 9 tidak sempurna)
b.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh : Seorang Ayah bekerja banting tulang untuk menafkahi istri dan anaknya dirumah.
c.       Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
Contoh : Pak Rudi menjadi seorang RT dilingkungan rumahnya ia mempunya tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada masyarakatnya.
d.      Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Dalam berpikir, berbuat bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara.
Contoh : Seorang anggota Presiden bertugas untuk mengatur rakyatnya dan bertanggung jawab akan Negaranya.
e.       Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Contoh : Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya.
Tanggung jawab Saya dirumah adalah sebagai anak Saya harus mengabdi pada orangtua Saya. Dan sebagai kakak Saya harus menjaga adik Saya dan mengajarkan hal-hal yang baik. Tanggung jawab Saya dikampus sebagai mahasiswa Saya harus bisa mematuhi peraturan dikampus yang ada. Dan Saya harus bisa bertanggung jawab pada tugas-tugas yang diberikan dosen.
3.     PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
1.      Pengertian Pengabdian
Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Macam-macam pengabdian :
a.       Pengabdian kepada keluarga
Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhannya, hal itu berarti mengabdi kepada keluarganya.
Contoh : Ayah dan Ibu seorang pegawai negeri. Ibu harus bekerja karna ibu mempunyai empat orang anak jadi untuk membantu keuangan ibu bekerja. Tetapi dengan Ibu ikut bekerja Ibu dapat bertanggung jawab juga sebagai Ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya.
b.      Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan
Penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Contoh : Pak Rudi bekerja sebagai petani dan kehidupannya sederhana tapi ia tetap bersyukur kepada Tuhan dan terus taat beribadah walaupun keadaannya seperti itu.
c.       Pengabdian kepada Negara dan bangsa
Bertanggung jawab apa yang dilakukan terhadap Negara.
Contoh : Pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai, sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari lau tidak pernah berenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersembunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang.

2.     Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Macam-macam pengorbanan :
a.       Pengorbanan terhadap Tuhan/agamanya
b.      Pengorbanan terhadap bangsa/Negara
c.       Pengorbanan terhadap masyarakat
d.      Pengorbanan terhadap keluarga
e.       Pengorbanan terhadap diri sendiri


Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi dan kapan saja diperlukan.
Perbedaan antar pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesame teman.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.